Jul 6, 2014


Pinang (Areca catechu) is a species of palm that has many uses and is naturally spread quite widely into a land. A. catechu is commonly planted and cultivated by farmers. This species can even grow in the wild. This study aims to determine the invasion of A. catechu into the Palanro Forest, Experimental Forest  of Hasanuddin University. For this study, two transect lines was established  transversely and longitudinally (from North - South and East - West). The length of each transect from the center of the stand was determined by the existence of individual of A. catechu.  Each transect was divided into multiple plots with a size of 20 m x 20 m which is then divided into several sub-plots. Sub-plots were used to calculate the number of individuals and basal area of A. catechu at mature tree level (20 x 20 m) and poles (20 x 10 m). For saplings level (10 x 10 m) and seedlings (5 x 5m) were only counted the number of individuals alone. Other tree species (non A. catechu) with the largest LBD were grouped into dominant and codominant trees including A. catechu. Distribution A. catechu and non A. catechu were seen at the location of the LBD in each plot. The results showed that A. catechu in average had the fifth largest basal area (average 899.98 m²) of 79 other plant species (n = 33 plots). Distribution graph growth rate of A. catechu for seedlings at all observed plots have shown that seedlings of A. catechu was not always found in most plots and usually located not far from the mature trees of A. catechu. This has indicated that the rate of invasion of A. catechu over the years tended to be low in Natural Forest Palanro.

Apr 8, 2014

Telat sekali menulis ini. Sudah lama terpikirkan untuk menuliskan ini hanya saja baru bisa terwujud sekarang. Alasan sejuta umat, sibuk. Bahkan sampai beberapa jam yang lalu masih lari-lari di pingpong kiri kanan depan belakang oleh pihak akademik kampus. Nah saat ini waktunya sudah luang. Waktunya sudah cukup tepat. Kepalaku lumayan bisa menampung beberapa kalimat untuk dituliskan dan kebetulan moodku memang sedang bagus.

Ini adalah bentuk apresiasi saya terhadap FCBFI Makassar yang menurut saya berhasil mewujudkan sesuatu yang spesial di dalam hidup saya. Setidaknya dalam kehidupan pribadi saya. Saya merasakan kesenangan dalam bentuk lain yang belum pernah  saya rasakan selama 23 tahun ini. Saya tidak dibayar untuk menuliskan kalimat-kalimat ini. Murni dari lubuk hati yang paling tulus.

Saya agak yakin beberapa diantara pembaca masih bertanya-tanya "apa sih FCBFI". Mari saya kenalkan. Fans Club Bayern Fan Indonesia (FCBFI) adalah sebuah fans club yang dibentuk dan diresmikan secara langsung oleh para pemain dan Pejabat FC Bayern München pada tanggal 20 Mei 2008. Terdaftar sebagai bagian dari FC Bayern München Fan Clubs International untuk Indonesia di dalam website FC Bayern, dengan link: http://www.fcbayern.de/en/fans/fan-clubs/. Allianz Indonesia juga bertindak sebagai pendiri Fan Club resmi FC Bayern München di Indonesia yang dirintis oleh penggemar – penggemar FC Bayern München di Indonesia (Diambil dari situs resmi FCBFI). Mohon ijin copy :)

Kenapa saya bergabung di FCBFI Makassar bukan di region lain? Simple, karena saya berdomisili di daerah Makassar. Fanbasenya di Jl. Landak, dekat dari Hotel Clarion. Saya bergabung sejak akhir tahun 2013 akan tetapi terdaftar jadi member pada 2014 awal. Mahal? Sama sekali tidak. Hanya mengeluarkan Rp. 150.000,- agar bisa terdaftar sebagai member baru. Mungkin fans club bola lain mematok harga kurang lebih sama dengan ini juga. Atau bahkan mungkin lebih mahal. Whatever! Trus dapat apa dari nominal tersebut? Member Card, Scarf, Sticker, dan satu buah amplop putih dengan secarik kertas putih didalamnya yang berisi greeting dari FCBFI Pusat. Itu doang? Oo'oo tunggu dulu..karena yang spesial adalah bonus teman-teman baru yang memiliki visi sama dengan saya.

Detik ini saya ingin mengatakan kalau saya merasa nyaman ditempat ini. Memang ya sekitar 80% penghuninya cowok tapi dengan bermodal slogan ini "Mia San Familie" saya selalu merasa aman berada diantara mereka.

Saya bergabung di tempat ini tanpa sepengetahuan siapa-siapa, bahkan tanpa sepengetahuan orang tua sama sekali. No problemo. Ini bukan masalah besar yang perlu digembar-gemborkan. Kegiatannya masih positif-positif saja sejauh ini. Kumpul, sharing, main PS, belajar nyanyi dan nge-chants serta nonton bareng. Maka biarlah tempat ini menjadi sarana untuk menyalurkan ketertarikan saya terhadap sesuatu yang memang pantas untuk dibanggakan. Cukuplah dengan niat dan semangat saya yang terlalu besar untuk menseriusinya.

Dalam postingan sebelumnya (postingan tahun lalu kalau tidak salah) ada banyak hal yang belum saya sampaikan. Termasuk dengan isi dari tema kali ini, dengan resminya saya bergabung menjadi fans Bayern Munchen. Dampaknya mulai kelihatan. Jadilah saya fans bola yang menggebu-gebu, bergerak dengan kecepatan speedy dan penuh perhatian terhadap segala sesuatunya. Saya menghadiri setiap kegiatan yang diadakan pengurus, rajin mengulik berita bola ini itu, bahkan sering berkomentar balik pada segala sesuatu yang mampir ditelinga dan social media. Sebulan terakhir pelan-pelan saya membuka diri dan mulai meneropong dunia ini. Bukan Ultras tapi yah.. haha~

So, danke schon Bayern Munchen telah mengenalkan saya pada FCBFI Makassar. Danke schon FCBFI Makassar telah mengenalkan saya pada Alim, Massriyadi, Andi, Andi Satwa, Asri, Fitri, Lia dan lain-lain yang tidak sanggup saya sebutkan satu per satu. Danke schon Alim dan kawan-kawan yang telah menciptakan suasana nyaman nan bersahabat. Dan Danke schon suasana bersahabat telah mengenalkan saya pada tawa dan kebersamaan.


Wednesday, 02/04/2014, nobar UCL di homebase United Indonesia Makassar  @ Bambu Resto Pettarani, Kompleks Ramayana.

Cheers!! Foto bareng pasca nobar. Dan ini adalah pengalaman nobar pertama saya, bahahah.

Mia San Mia
Mia San Familie
Mia San Meister

~loading




Feb 16, 2014


Salah-menyalahkan bukan solusi yang tepat dalam situasi ini. Dosen Pembimbing I atau Dosen Pembimbing II bukan salah satunya yang harus dipersalahkan, bukan metode membimbingnya maupun kesediaan waktu membimbingnya. Mungkin akunya yang perlu introspeksi diri. "Ada apa, apa yang salah dari diriku, apa yang salah dari riset dan skripsiku?". Lebih tepat jika seperti ini menyikapinya. Bukan, "kenapa hidupku begini, kenapa takdirku begitu".


Sudah belasan semester men, kurang apa lagi coba. Kalau tidak salah nih tepat 2 tahun yang lalu kelasku habis, artinya sudah 2 tahun lamanya bergelut dengan minat, laboratorium, proposal, riset dan skripsi. Dan artinya juga sudah 2 tahun berperan sebagai mahasiswa yang gentayangan kesana kemari tidak jelas arah dan tujuannya. Kasihan yah! (minta recehannya mba mas..). Tapi mungkin posisinya lebih kasihan Dosen Pembimbing yang kelamaan mendengar keluhanku. Itupun bukan hanya keluhanku saja tapi keluhan belasan mahasiswa lain yang senasib seperjuangan denganku.

Loading...

Bagaimana mungkin sampai detik ini belum juga menyandang gelar S.Hut (Sarjana Kehutanan). Why, heh?? Karena kemalasanku? Prokrastinasi? Dunia luarku? Kepasrahanku akan keadaan? Kecintaanku akan status mahasiswa? atau menunggu DO (Drop Out)? yang mana heh??


Loading...

Jan 30, 2014

Kalau pernah mendengar jenis-jenis cacat fisik pada manusia otomatis tidak akan terasa asing jika saya menyebutkan tuna rungu, tuna netra, tuna grahita, tuna wicara, tuna daksa dan tuna laras. Masih ingat tidak definisi masing-masing dari istilah tersebut? Kalau begitu mari kita bahas sedikit.
  • Tuna rungu adalah penyandang cacat fisik yang memiliki keterbatasan pada pendengaran (telinga)
  • Tuna netra adalah penyandang cacat fisik yang memiliki keterbatasan pada penglihatan (mata)
  • Tuna grahita adalah istilah yang digunakan untuk seseorang yang memiliki perkembangan intelijensi yang terhambat (keterbelakangan mental)
  • Tuna wicara adalah gangguan bicara (ketidakmampuan seseorang untuk berbicara)
  • Tuna daksa adalah istilah yang digunakan untuk seseorang yang memiliki keterbatasan akibat gangguan pada tulang, otot dan sendi dalam fungsinya yang normal (cacat tubuh).
  • Tuna laras adalah seseorang yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial
Ada lagi tuna wisma yang merupakan istilah yang digunakan untuk seseorang yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap dan dan berdasarkan berbagai alasan harus tinggal di kolong jembatan, taman umum, pinggir jalan, pinggir sungai, stasiun kereta api atau tempat umum lain untuk tidur dan menjalani kehidupan sehari-hari.

Nah belum habis, masih ada lagi satu jenis cacat yang banyak diderita mahasiswa jaman sekarang. TUNA WISUDA. Mari kita bahas sedikit. Tuna, menurut Wikipedia 2013 adalah ikan laut perenang andal (pernah diukur mencapai 77 km/jam). Sedangkan wisuda, menurut Wikipedia 2013 adalah proses pelantikan kelulusan mahasiswa yang telah menempuh masa belajar pada suatu universitas. Jadi tuna wisuda menurut saya adalah ikan laut perenang andal yang menjalani proses pelantikan kelulusan pada suatu universitas. AH NGACO!

~to be continue
Bahan bacaan: Wikipedia, 2013



Kakak adalah makhluk ciptaan Tuhan yang terlalu sering menjengkelkan dengan ocehannya yang sok dewasa lalu terkadang saya abaikan. Malu rasanya mengatakan itu. Karena ketika yang lain mengabaikan ternyata justru dialah sosok yang sering ada menggantikan peran ibu, menggantikan peran bapak, teman, sahabat, adik dan bahkan kekasih hati sekalipun.
Menggantikan peran mereka mengatakan
"jangan takut dek..kamu baik-baik ya disana".
Terkadang ingin mengatakan sesuatu didepannya, aku sayang kakak misalnya atau aku care sama kakak..., tapi rasanya malu dan gengsi. Niat tersebut kadang di stop oleh ego sebagai pemeran adik yang tidak rela kalah dari kakak. Padahal apa salahnya. Ehm.
Merasakan juga? Coba pikirkan lagi! Dan tinggalkan komentar Anda di bawah.


 

Copyright 2010 Chigosan.

Theme by WordpressCenter.com.
Blogger Template by Beta Templates.