Sep 30, 2013

Puput, teman yang terlahir dari latar belakang agama orang tua yang berbeda. Ibu Jawa, bapak Bali, ibu muslim sedangkan bapak Hindu. Bagaimana perasaan mereka menjalani kehidupan seperti ini? Yang pasti sang ibu pasti bahagia ketika sang calon suami pada masa itu memutuskan memeluk agama islam sebelum menikahi beliau. Mereka dipertemukan asmara. Kemudian dipertemukan sekat maya yang tak terlihat rupanya; agama. 

Puput pernah berkata, mungkin itu jawaban dari doa-doa yang dipanjatkan ibu selama setengah tahun mengalami dilematis untuk meyakinkan hatinya bahwa, "benarkah laki-laki ini jodohku? atau hanya jodoh yang dikirimkan setan untuk menggoda imanku?". Shalat tahajjud yang tidak pernah absen dan doa-doa penguat hati selepas shalat wajib memberi jawaban. Puput telah terlahir ke dunia. Sedang bersamaku mengejar gelar Sarjana Kehutanan. Puput tidak pernah memilih lahir di keluarga mana, suku tertentu ataupun agama apa. Sepertinya memang sudah takdir kita saja dilahirkan di keluarga Islam, Kristen, Hindu dan Buddha. Takdir menjadi suku Bugis, Jawa, Batak atau Papua. Takdir dilahirkan di Pasempe, Semarang, Bali, Eropa atau Afrika. Believe that everything happens for a reason.
Seperti kata Agus Lenyoot, di luar sana sekat senada meski tak sama juga ada. Di Bali disebut kasta. Jika agama horizontal, kasta relasi atas bawah. Ada yang merasa lebih tinggi dibandingkan yang lain. Persoalan jatuh cinta yang tersekat agama maupun kasta tak cuma urusan Ibu dan Bapaknya Puput semata. Ada banyak dari mereka yang sedang dirundung masalah serupa. Kalau pernah menonton film Cinta Tapi Beda besutan Hanung Bramantyo pasti bisa merasakan siksaannya meskipun belum pernah mengalami. Minimal dapat feel dari filmnya. Film yang menggambarkan percintaan sepasang manusia yang berbeda agama. Sebuah film yang underestimate terhadap islam (menurutku).

Cinta beda agama ibarat sebuah sepeda. Roda depan dan belakang tidak bisa berdampingan.

Cinta beda agama sebaiknya dijauhi karena akan menimbulkan banyak masalah. Mau tidak mau kamu akan dilibatkan pada pilihan duniawi dan surgawi. Bukannya cinta seiman itu gak ada masalahnya tapi setidaknya masih lebih enteng dan tidak melibatkan nama Tuhan. Beruntung jika bisa berakhir di pelaminan seperti orang tua Puput. Kalau tidak?

Pernah merasakan memberi efek jera pada saya. Awalnya indah seperti cinta-cinta yang lain. Saat menjalaninya, kamu akan belajar menghargai dan bertoleransi, belajar bekerja sama dan belajar menikmati perbedaan. Setiap hari mengingatkan dia sembahyang di Pura, sebaliknya dia mengingatkan shalat lima waktu, bla bla bla bla. Cepat atau lambat kamu akan menyadari jika hubungan seperti ini tidak mempunyai tujuan yang jelas. Sadar cinta tidak kenal agama itu salah. Hei! Agama itu dasar hidup, kalau agama saja sudah beda, bagaimana kelak menghadapi perbedaan ini itu. Makan ini bagi dia halal tapi makan itu bagi kamu haram. Think again!


Putu Ary Eka Subaktiningrum,
terima kasih cerita-ceritanya ketika saya sedang berproses pada saat itu. Semoga kita semua bisa belajar dari kisah ini.

Bahan bacaan:
http://ruangkata.wordpress.com/2013/07/21/cinta-tapi-beda-agama/ 
http://fhionnaletsoin.blogspot.com/2013/04/beberapa-kata-mutiara-cinta-beda.html


Siang bolong lagi panas-panasnya, ngadem dikamar sambil menyalakan laptop dalam rangka mewujudkan niat revisi skripsi dan taraaaaaaaaa semua file office tidak bisa terbaca. Ketika file di klik dua kali tidak ada sesuatu yang terjadi. Klik sana klik sini dibeberapa folder tempat  penyimpanan file-file word dan ternyata file word tidak terbaca disemua folder. Begitupun file excel. Wajar dong kalau saya jadi panik. The real shocking therapy. 
 
Begitu banyak data tidak dapat terbuka. Coba-coba cek file PDF ternyata dapat terbaca normal. Agak bingung juga melihat kejadian yang menimpa dokumen-dokumen data kampusku. Mau diapakan ini. Bagaimana bisa seluruh dokumen yang tersimpan dalam file office dengan ekstensi doc dan txt pada semua folder tidak dapat dibuka, padahal hari ini banyak sekali pekerjaan yang harus kuselesaikan berhubungan dengan data office tersebut.

File tidak terbaca pada seluruh folder, apa mungkin virus. **dalam hati. Karena menurut hasil search engine google memang ada jenis virus yang menginfeksi jenis file word dengan ekstensi doc atau docx kemudian dirubah menjadi file dengan ektensi exe.

Saya coba cek pada beberapa folder ternyata terdapat kesamaan. Ada beberapa file yang direname dengan menggunakan tanda ~$ sebelum nama file. Contohnya file bernama "data mentah" berubah menjadi "~$data mentah". Ketika mencoba cek properti file (dengan cara klik kanan pada file kemudian kllik property lihat pada tab general Type of file) ternyata seluruh ekstensi file docx telah berubah menjadi Exe. Kalau yang ini sudah dapat dipastikan ulah virus.

Karena kasus ini  berhubungan dengan virus maka saya coba menggunakan antivirus. Pertama, saya gunakan Baidu Antivirus. Hasilnya tidak ada virus terdeteksi. Pilihan kedua jatuh pada antivirus Smadav versi 9.3.1 dirilis bulan Mei 2013. Hasilnya ada 9 hidden file. Unhidden, trus saya restart dengan harapan file-file sudah bisa digunakan kembali. Alhasil, jebreetttt..tidak ada perubahan.

Masalah lain muncul pada saat mencoba jalan pintas membuka file office melalui My Recent Document, munculnya text box dengan tulisan seperti ini:

This action is only valid for products that are currently installed

Berpikir untuk Phone a Friend saja. Kalau Ask The Audience atau 50:50 belum sempat coba. #Bukan kuis Who Wants To be A Millionaire. Teman bilang officenya yang rusak. Uninstall saja kemudian ganti yang baru. Yassalaam -__-

-

-

-

-

-

(Sekarang lagi diusahakan)

-

-

-

-

Oke. Message hari ini, sayangi PC Anda! Satu hal yang harus selalu diingat ketika menggunakan Antivirus pada komputer maka rajin-rajinlah mengupdate antivirus dengan versi terbaru karena kenyataannya masih banyak saja orang yang memproduksi Virus.

Sep 27, 2013


Hanya karena kalimat beberapa baris di Facebook, karena beberapa karakter tweet di Twitter dan karena benda cerdas yang dijuluki handphone, seseorang bisa jatuh cinta. Saling mengenal melalui tempat absurd yang tak jarang dianggap sebagai tempat berkumpulnya orang-orang tidak punya kerjaan. Social media alias jejaring sosial.

Jejaring sosial telah menjadi dunia kedua setelah bumi yang bahkan terasa sangat nyata. Saling berdiskusi, bercerita, curhat, menangis, tertawa, berteman dan bersahabat.
Siapa yang menyangka, cinta bisa saja tiba-tiba datang menyelimuti perasaan riang gembira yang muncul begitu saja ketika berkomunikasi. Cinta yang muncul karena merasa cocok. Kemudian berlanjut menjadi hubungan spesial.
Cinta yang dalam konteks ini adalah cinta yang tercipta melalui kecanggihan teknologi. Cinta yang terbentuk melalui tulisan-tulisan lugu yang menghasilkan rindu, kata Dwitasari.

Dia yang hanya bisa aku nikmati senyumnya melalui benda dua dimensi bernama foto menghilang lagi. Sepanjang hari aku perhatikan dia menjauhkan diri dari kehidupan dunia maya. Hanya terkadang muncul beberapa detik di monitor kemudian menghilang. What's wrong?
Bukan cuma aku yang bertanya-tanya begini. Aku yakin kalimat ini menjadi pertanyaan sejuta umat bagi mereka yang mengalami kisah seperti ini.

Inilah resikonya. Ketika jaringanmu mati dan jaringannya bermasalah atau sebaliknya, maka siapkan perasaan calm down.  Jangan panik. Kasus lain, ketika  moodnya untuk ber-internet tidak ada or whatever,  maka kamu sebagai pihak pemuja harus siap-siap kesepian dan makan hati. Mestinya sih.. kamu telah mempersiapkan jurus ampuh untuk mengantisipasi hal tersebut, misalnya:
  1. Nomor handphonenya sudah ada di list contactmu. Jika memiliki keberanian besar, coba hubungi. Tanyakan kabarnya. Jangan sampai terjadi sesuatu.
  2. Kenal dengan keluarga dan sahabat terdekatnya. Dengan begini, kamu bisa mencari informasi melalui mereka.
  3. Catat alamat rumahnya. Jika berada dalam satu kota maka masih besar harapanmu untuk menjadi stalker. Tapi bagaimana jika dia adalah penduduk provinsi lain?
  4. Bersabar, karena tidak akan ada komunikasi yang terjalin sepanjang jaringan belum membaik.
Siapa? Aku??? heheh. Hanya melaksanakan point 4. 
Mencintai tak memiliki batasan. Tapi jangan sampai lupa, cocok di dunia maya belum tentu cocok di dunia nyata.
Bagaimana ini, laptop sudah 89% exhausted melebihi batas tired yang semestinya. Sementara nafsu untuk menulis sedang membabi buta. Memangnya ada apa yang menarik untuk kau tuliskan hari ini? Rasa cemburu. Ternyata ada banyak perempuan disekelilingnya. Jangan disalah artikan. Maksudnya ada banyak perempuan yang begitu care padanya. Sepertinya melebihi rasa care yang kusembunyikan padanya. Maklum aku hanya berani main belakang, care diam-diam dan menjadi seorang stalker lincah.  Perempuan-perempuan ini menarik lengkap dengan segala anugerah terindah yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Ada yang menggoda dengan paras ayunya, ada yang memperhatikan dengan mengatasnamakan selera yang sama "eh ternyata kamu penggemar ini juga", ada juga yang mengatasnamakan simpatik, entah itu pura-pura atau sungguhan.
Wajar, yang di idolakan memang seorang pria menawan, berkharisma, dengan kulit yang putih, gigi yang rapih, postur tubuh yang tinggi, otak tokcer dengan segala kalimat-kalimat indah yang dimiliki. Kurang apa lagi. Kalau di promosikan ke Production House bisa jadi aktor. Kalau dianya ada bakat akting.
Dia berbeda. Sederhana, misterius dan sulit untuk kutebak. Wajahnya bukan pahatan seniman kelas dunia atau buatan pabrik yang jelas-jelas sempurna. Aku tak memikirkan bagaimana penampilannya dan caranya menata rambut. Aku menginginkannya karena begitulah dia. Dia yang sulit kutebak tapi begitu manis dalam beberapa peristiwa. Yang setiap hari atau dua hari sekali mengajakku bicara dalam percakapan singkat.

Yang aku sadari bahwa kami tidak cocok dari segi fisik. Perempuan sederhana, jauh dari kharisma, kulit sawo matang, gigi kelinci, postur semampai; semeter tak sampai, otak cetek dengan kalimat-kalimat yang pas-pasan. Bukan merendah. Faktanya memang begitu.
Menurut pandangan Tere Liye, di dunia ini, ada banyak orang mencintai seseorang yang bahkan bicara dengannya langsung lebih dari 5 menit saja pun belum pernah. Sementara aku? Hanya bertemu 3 kali dengan masing-masing durasi yang lumayan singkat. Dibanding yang 5 menit itu masih agak mendingan ceritaku. Mungkin itulah kenapa urusan perasaan itu disebut gila, katanya! Tapi tidak mengapa. Bersabarlah menunggu.  Lagi pula kadang kita lupa rumus ini, rumus yang telah di-repost berkali-kali di social media oleh Tere Liye. Kalau kita menyukai orang lain maka tidak otomatis orang itu menyukai kita. Jangan egois. Jangan GR.
Jadi tidak ada yang perlu kujelaskan padanya. Apalagi menjelaskan perasaanku. Penjelasan terkadang tidak perlu diburu-buru agar kita bisa lebih baik memahaminya bahwa penjelasan akan tiba di waktu yang pas, tempat yang cocok, dan dari orang yang tepat.
Mau dia setampan dan sebaliknya aku sejelek apa, jika Tuhan berkehendak, besok lusa jika tiba waktunya, benar caranya, dan berjodoh, Insya Allah bisa menghabiskan 50 tahun bersamanya. Aamiin.


Sep 26, 2013

Ibu angkat, setidaknya terdengar lebih bijaksana dibanding sebutan ibu tiri yang mayoritas dikenal sadis dan kejam.  Pengertian Ibu angkat atau orang tua angkat menurut hasil pemikiran saya adalah julukan yang diberikan kepada mereka yang mengadopsi anak. Sepasang suami istri yang melakukan hal demikian biasanya karena alasan tidak bisa memiliki keturunan (mandul). Tidak jarang pula seseorang mengadopsi anak karena faktor labil ekonomi yang dihadapi sang anak adopsi, karena rasa kasihan maka di adopsilah anak tersebut (ceritanya sedikit rumit seperti di sinetron). Hal ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki hati mulia dan harta yang berkecukupan.
Tidak semua orang bisa melakukan hal tersebut. Dan tidak semua orang mau melakukannya. Padahal jika diberi rezeki yang cukup, saya pribadi ingin melakukan hal tersebut. Mengadopsi seorang anak, menyekolahkan dan membimbingnya menjadi anak soleh/solehah bersama dengan anak kandung saya kelak. Kenapa? Karena saya sendiri adalah seorang anak angkat. Oleh siapa? Seseorang yang menyekolahkan saya yang sampai pada hari ini saya sudah di tahap akhir mengejar gelar S.Hut (red. Sarjana Kehutanan).
Beliau, seorang ibu angkat yang marah seadanya, menegur seadanya tapi lebih banyak mengajak diskusi dan tertawa. Sepanjang perjalanan hidupnya selalu membuat bangga dan terkesima menyaksikan bagian demi bagian hebat yang dijalaninya. Keliling Indonesia adalah hal terhebat dimata saya yang pernah beliau lakukan. Mengunjungi laut dan pantai-pantai indah yang membentang dari Sabang sampai Merauke sebagai sebuah tuntutan pekerjaan. Beliau seorang ibu angkat dengan seabreg pekerjaan; mengajar di Universitas 45 Makassar, bekerja di Gedung PKP Unhas, mengurusi Travel Penerbangan dan beberapa yang kurang saya ketahui. Pagi meninggalkan rumah, pulang petang. Setibanya dirumah dilanjutkan bekerja sampai tertidur di paruh malam. Hampir setiap hari seperti itu. Jika tidak, maka artinya beliau sedang keluar kota. Beliau memang pekerja keras, pintar dengan gelar Master yang diraih pada umur yang relatif muda. Cerminan wanita sukses masa kini.
Beliau seorang single parent yang sempurna buat saya. Bukan karena divorce atau terjadi apa-apa pada suaminya. Memang belum menikah. Padahal hidupnya mapan dan parasnya ayu, mirip Nagita Slavina.
Salah satu anak angkat yang beruntung itu saya. Peranan saya dirumah hanya sebatas belajar, membersihkan rumah, memasak dan terkadang jadi asisten dadakan beliau dalam urusan kantor. Simpel. Yang membuat saya terharu disediakan rumah dengan identitas C 16 yang merupakan setengah dari nama panggilanku "CIGO". Lengkap dengan fasilitas wahnya; sebut saja Air Conditioner (AC), jaringan Wifi 24 jam, televisi gede, laptop, sepeda dan kamar tidur yang indah. Biaya hidup tidak perlu dibahas lagi, cukup. Mau beli ini itu ada. Setiap tiga hari sekali ditanya "adaji uangmu?" :D
Saya bangga menjadi anak angkat sekaligus adik kandungnya.

Tulisan ini saya dedikasikan untuk Ratnawati Gatta (Mogey). Kakak sulung sekaligus Ibu Angkatku.
Google adalah teman yang paling pintar diantara Adi, Puput, Wina, Evi, Tono ataupun Fadly. Pintar, sangat pintar. Kepintarannya melebihi Albert Enstein seorang ilmuan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuan terbesar di abad ke-20. Seorang ilmuan yang mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanisme kuantum, mekanisme statiska, kosmologi, dan dari berbagai penemuanya. Kepintaran google pun melebihi Steve Jobs dengan komputer personalnya dan ponsel Apple-nya yang membuat dunia lebih baik pada hari ini. Google juga  melebihi juara olimpiade fisika dari belahan dunia manapun. Google itu banyak tahu, tapi tidak sok tahu. Otak jenis apa yang dia gunakan? Google search. Dimana Google search menguasai lebih dari 70% dalam urusan pencarian data. Semua info tentang Albert Enstein, Steve Jobs dan para juara olimpiade fisika bisa kamu dapatkan disini. Satu kata, fantastis!
Sayangnya kami hanya bisa berteman di dunia maya saja. Karena di duniaku yang real.. dia tidak hidup. Aku mengenalnya banyak sementara dia hanya mengenalku sebatas apa yang aku ceritakan padanya melalui benda mati yang aku gunakan saat ini. Kita dan google saat ini bagai kutub positif dan negatif yang tidak bisa dipisahkan lagi. Saya yakin kamu pun demikian.

Siapa nama Perdana Menteri Jepang? Tahun berapa Perang Dunia II terjadi? Semua itu bisa kita jawab dengan mudah, open Google search and then Enter! Dulu kita harus mengingat jelas nama Shinzo Abe dan tahun 1939 sebagai jawaban dari pertanyaan diatas. Akan tetapi sekarang pekerjaan mengingat tersebut seolah tergantikan dengan teknologi yang berawal dari search box. Hal tersebut memunculkan pertanyaan yang sepertinya agak memprovokasi: Apakah benar Google membuat kita bodoh? Ataukah kita dalam artian masyarakat luas telah menggeser arti dari kata “pintar”? Kurang bijaksana kalau kita menyalahkan teknologi, terutama Google. Alangkah bijaksananya jika pendapat pro dan kontra tentang google ini bisa kita jadikan pertimbangan dalam menyikapi kemajuan teknologi. Setuju.

Bahan bacaan:
http://terselubung.in/misteri/fakta-terselubung-tentang-google.html

Sep 25, 2013

Buku harian yang dalam bahasa Inggris disebut diary merupakan catatan kejadian yang kita alami sehari-hari yang sudah ada sejak internet belum ada. Setiap buku harian memiliki nilai 'keramat' tersendiri. Kenapa demikian? Karena setiap buku harian memiliki isi dan rahasia tersendiri. Dari namanya sudah jelas bahwa media yang digunakan adalah secarik kertas atau buku. Akan tetapi setelah ada internet kemudian orang-orang berbondong-bondong menulis buku harian dalam sebuah blog atau website. Dan yang lebih canggih telah ada fasilitas daring untuk menulis buku harian di internet.

Tidak semua orang suka menulis buku harian. Alasannya mungkin karena mereka tidak tahu manfaatnya.
Saya, biasanya tidak sabar mengisi buku harian pada saat keaadan rumah sedang tenang dalam suasana menyenangkan. Kalau suasana rumah sedang tenang tapi dalam suasana horror bisa dibayangkan isi tulisan saya bisa jadi cerita horror yang jangan harap akan difilmkan.

Sejarah buku harian menurut Juragan Cipir; Samuel Pepys (1633-1703), seorang administrator angkatan laut kerajaan Inggris merupakan orang yang pertama kali menulis buku harian dalam sejarah. Kini buku hariannya disimpan di Magdalene College, Cambridge, yang pertama kalinya diterbitkan pada tahun 1825.

Sudah tahu fungsi buku harian? Wikipedia mengatakan bahwa, fungsi buku harian adalah sebagai kenangan masa-masa yang pernah kita alami. Bisa juga sebagai momento/sejarah kehidupan kita. Seiring dengan perubahan zaman yang terlalu cepat sehingga perubahan tersebut membuat individu semakin stress entah dengan kariernya atau keluarganya, buku harian pun berubah fungsi dari sekedar menyimpan kenangan menjadi sebuah media untuk mencurahkan perasaan seseorang atas masalah yang dihadapinya. Menurut Alice D. Domar, menulis buku harian adalah sebuah langkah untuk mengungkapkan emosi dan perasaan kita dan membantu untuk merawat pikiran kita.

Sedangkan, Oviolina menggambarkan lebih rinci manfaat buku harian sebagai berikut:
  • Meningkatkan dan mengasah kemampuan menulis. Menulis buku harian bisa dijadikan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan dan mengasah kemampuan menulis, kebanyakan orang tidak akan pernah membiarkan orang lain membaca buku hariannya begitu saja. Mengapa? Karena di buku harian kita bisa menulis apa saja dengan gaya tulisan dan bahasa semau kita. Selain itu, jika mau sedikit kreatif. Kita bisa saja menulis buku harian dalam bentuk cerpen-cerpen sederhana yang hanya kita saja yang mengerti maksudnya.
  • Mencatat hal-hal penting dalam hidup. Otak manusia itu terbatas dalam mengingat, jadi ada baiknya kita mulai menulis hal-hal penting yang terjadi dalam hidup kita pada sebuah buku harian. Misalnya, kapan pertama kali pacaran, teman pertama saat SMA, pertama kali datang terlambat ke sekolah atau hal-hal lain yang penting bagi kita. Lalu, apa gunanya menulis hal-hal penting dalam hidup? Yang pertama, tentunya sebagai pengalaman. Kedua, sebagai bahan renungan dan terakhir sebagai suatu hal yang bisa diceritakan.
  • Renungan. Buku harian bisa juga digunakan sebagai bahan renungan. Misalnya, setiap 15 hari sekali kita membuka dan membaca apa saja yang sudah kita lewati dan lakukan selama 15 hari terakhir. Apa yang perlu kita perbaiki dan apa yang perlu kita tingkatkan agar menjadi manusia yang lebih baik lagi. Merenung akan membuat seorang manusia bisa bercermin atas keburukan dan kebaikan dirinya serta menjadikannya lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.
  • Bahan menulis biografi. Siapa tau suatu hari nanti anda menjadi seorang pejabat penting di Indonesia bahkan di dunia. Tapi, karena suatu hal anda tiba-tiba menghilang dan dianggap meninggal. Lalu, ada seseorang yang ingin menulis biografi anda karena menganggap anda sangat berjasa. Sayangnya, dia tidak punya cukup bahan untuk menulis biografi anda karena sulit menelusuri jejak kehidupan anda dan orang-orang terdekat anda juga sudah tidak begitu ingat segala kejadian dalam hidup anda. Nah, jika dia menemukan buku harian anda, maka dia pun akan dengan mudah menulis biografi tentang anda. Dan 'mungkin' anda akan lebih dikenang dan dikenal.
Punya buku harian itu hebat menurutku. Dimana kamu mampu menuliskan dirimu sendiri ketika yang lain justru ogah-ogahan dengan dirinya sendiri. Ketika orang lain mencibir "ini blog atau buku diary sih?", jawab saja "dua-duanya". 

Bahan bacaan:
http://juragancipir.blogspot.com/2013/07/pengertian-buku-harian-dan-manfaatnya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Buku_harian
http://oviolina.wordpress.com/2013/06/15/dear-diary/
Dua tahun yang tak berarti apa-apa untukmu
padahal kamu tahu itu sangat berarti untukku
Alasanmu apa?
Matamu enggan melihat kesungguhanku
Telingamu enggan mendengar kalimat-kalimatku
Langkahmu enggan menujuku
Mulutmu pun enggan mengucap alasanmu pergi dengannya
Apa-apaan ini.
Siapa yang bersalah?
Mari kita salahkan diriku
Mari kita buat diriku meminta maaf padamu
Maafkan aku, tak mampu menjaga ragamu yang kini jadi miliknya
Maafkan aku, tak mampu menjaga perasaanmu yang kini kau persembahkan hanya untuknya
Maafkan aku, tak mampu menjaga pribadiku yang kini kau tinggalkan
Maafkan aku tak membuatmu bahagia selama bersamaku
Maafkan aku!
Sekarang apa lagi?
Melupakanmu,
atau meninggalkanmu dari setiaku yang tak berbalas?
Pilih!
Mari membuat diriku meminta maaf lagi,
Maafkan mataku yang kini enggan melihatmu lagi
Maafkan telingaku yang enggan mendengar apa-apa tentangmu lagi
Maafkan langkahku yang enggan menujumu lagi
Maafkan mulutku yang enggan mengucap alasanku kini pergi meningglkanmu.
Berbahagialah dengan pilihanmu, inderanya sempurna di inderamu.

(Dini hari di 25 September 2013)
Dari Agung Sudomo aku belajar banyak tentang Spesies Alien. Wah dari temanya saja sudah menarik kan? Memang menarik. Bahkan saya merasa lebih tertarik membahas dan mempelajari tema ini dibanding isi skripsiku sendiri, meskipun sama-sama membahas masalah Ekologi. Hehehe. Padahal bukan spesies alien ini yang akan membawaku memakai toga. Tapi sudahlah, ini masalah selera, bukan masalah kewajiban mengerjakan skripsi atau membayar SPP.

Ayo kita bahas.

Alien yang dimaksudkan disini memang sama-sama makhluk asing, tetapi bukan makhluk luar angkasa yang sering juga kita sebut alien. Alien spesies adalah spesies organisme tertentu yang sebelumnya tidak ada di suatu habitat tertentu, kemudian diintroduksi ke wilayah tersebut.
Nasib alien spesies bisa bermacam-macam. Alien spesies bisa saja menggusur spesies lokal yang sebelumnya sudah ada di wilayah tersebut. Atau bisa saja alien spesies gagal beradaptasi dengan lingkunga yang baru. Alien spesies yang berhasil menggusur spesies asli disebut invasif alien spesies atau Invasive Alien Species (IAS).

Masih bingung? Oke, kita dengar penjelasan Dede Sriwahyuni.

Invasive Alien Species atau IAS merupakan spesies asing yang datang dari luar negeri ke Indonesia yang berpotensi menganggu organisme hayati yang ada di Indonesia akibat sifatnya yang invasif. Invasive Alien Species ini bisa berupa ikan, tumbuhan maupun hewan yang selama ini tidak terdapat di Indonesia. Namun, sejauh ini sudah banyak spesies yang tergolong IAS dari negara lain yang telah masuk ke Indonesia, antara lain enceng gondok, keong emas, ikan sabu-sabu ataupun iguana (yang awalnya hanya digunakan sebagai binatang peliharaan). Ternyata spesies-spesies tersebut kemudian justru menjadi hama yang dapat merusak plasma nutfah yang ada di Indonesia. 


Keong emas yang dibawa dari Afrika kini menjadi hama yang merusak tanaman padi. Ikan sabu-sabu justru banyak memangsa makanan yang menjadi makanan asli Indonesia, bahkan termasuk ikannya. Begitu juga dengan iguana yang awalnya menjadi binatang hias namun kini menjadi pemangsa sejumlah hewan asli Indonesia. Monyet ekor panjang dan rusa merah di Papua, kedua spesies ini tidak memiliki predator di pulau ini berkembang biak dengan cepat, sehingga monyet memakan telur-telur cenderawasih dan rusa merah menekan populasi kanguru pohon khas Papua. Sedangkan tumbuhan enceng gondok dapat merusak lingkungan dengan cara menyebabkan pendangkalan sungai serta mengurangi suplai oksigen karena menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam air.


Tentu saja yang dikhawatirkan dari alien spesies adalah terancamnya keaneka ragaman hayati. Lalu bagaimana alien spesies bisa masuk kedalam suatu ekosistem tertentu?. Masuknya spesies baru bisa secara sengaja atau tidak sengaja. Spesies bakteri bisa saja menempel pada pakaian atau barang lainnya saat kita berkunjung ke luar negeri. Atau karena kita mengikuti tren memelihara hewan eksotik tertentu dan setelah berkembang biak maka kita melepaskannya ke lingkungan maka hewan eksotik yang kita lepas tersebut akan menjadi alien spesies.

Keadaan dunia saat ini yang seolah tanpa batas semakin memudahkan penyebaran alien spesies. Barier alam seperti samudra dan pegunungan seakan tidak memberikan batas antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Perdagangan antar negara yang semakin intensif juga memberikan andil yang besar dalam penyebaran invasif spesies.


Saat ini invasif alien spesies sudah menyebar di beberapa bagian dunia. Benua afrika merupakan benua dengan alien spesies terbanyak. Di Indonesia sendiri, beberapa invasif alien spesies juga ditemui seperti akasia di Taman Nasional Baluran, dan monyet ekor panjang di Papua [sumber]. Global Invasive Species Database bahkan sudah mengeluarkan 100 invasif alien spesies yang paling parah di muka bumi.


Alien spesies sudah menjadi ancaman baru bagi keanekaragaman hayati yang akan berimbas, baik pada ekonomi atau pada kesehatan. Masalah Invasif alien spesies merupakan maslah internasional, penanganannya harus dilakukan secara terpadu. Uni Eropa juga sudah ambil bagian dalam penanganan alien spesies ini, begitu juga denganCBD. Di indonesia sendiri salah satu langkah yang di ambil dalam penanganan invasif alien spesies adalah dengan menguatkan karantina.


Tetapi sehebat apapun rancangan yang dibuat untuk menangani masalah ini tidak akan berarti apa-apa jika tidak ada komitmen dari unsur terkecil masyarakat yaitu kita sendiri. Melalui tulisan yang sederhana ini saya mengajak kita semua untuk mulai peduli dengan hal-hal kecil yang dapat memberikan dampak yang cukup besar seperti masalah invasif alien spesies ini. 

Menarik bukan?
Harapan saya dan pastinya harapan Agung Sudomo serta Dede Sriwahyuni juga, setelah membaca ini mari kita ikut mengambil andil dalam upaya penyelamatan bumi Indonesia.
Minimal kenali dan sayangi lingkungan!

Sumber:
http://asudomo.wordpress.com/2011/05/04/alien-spesies/
http://ias.karantina.deptan.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=73:dukungan-petugas-karantina-hewan-dalam-menangkal-penyebaran-invasive-alien-species-ias-di-indonesia&catid=86:animal

Sep 24, 2013

Aku sudah sampai dua tiga.  Dua tiga itu sudah berlalu sejak dua bulan yang lalu. Apa yang istimewa saat itu? tidak ada, kecuali keluarga yang sangat memperhatikanku, ada juga teman-teman yang memperhatikan lebih dan ada juga yang kurang. (Mereka ini tidak terhitung dalam daftar istimewaku karena mereka lebih dari sekedar istimewa).

Yang istimewa itu dia. Dia “lawan jenisku”.

Flashback dari 2 bulan yang lalu ketika dua tiga kulewati sendiri dari sisa-sisa pengkhianatan yang ‘dia’ lakukan padaku. Pengkhianatan yang saking tidak ikhlas untuk kulepaskan seperti menutup mataku dari segala kesalahan yang selalu ingin kubenarkan. Pengkhianatan yang saking sakitnya membuat obat apapun tak mempan dibadan. Pengkhianatan yang diluar dugaan membuatku seperti sedang bermimpi tapi tak bangun-bangun. Pengkhianatan yang membuatku benci pada kaum ‘dia’. Pengkhianatan yang membuatku marah besar pada waktu yang jalannya lambat seperti tak merasa kasihan padaku. Waktu yang sempat mengalir tanpa makna.

Namun, ternyata waktu selalu memberi arti. Meski tak istimewa tapi selalu ada yang berbeda. Perasaan yang telah berubah.

‘Dia’ memberikan hikmah yang istimewa dalam hidupku. Ketika waktu yang sempat mengalir tanpa makna mengajakku bermakna mendekat pada-Nya dan semakin berserah pada-Nya. Semua sudah terlalui, ujian dan semua cobaan-Nya.

‘Dia’ kembali istimewa, tapi dengan nama, postur, sikap, suara dan cara yang berbeda.
Dulu jaman mahasiswa baru sering berpikir begini, “Kakak yang lewat itu pasti kurang `gimana` otaknya masa’ kuliah sampai lama begitu. Bikin apa dia setiap hari ke kampus kok skripsinya tidak selesai-selesai? Pasti cuma pacaran kalo ke kampus. Ato jangan-jangan usahanya banyak (fokus cari uang) makanya belum selesai? Huu dasarrr sudah jadi kakek-neneknya kampus masih saja lenggak-lenggok ketawa sana sini padahal skripsinya belum selesai, tidak malu apa sama dosen, teman-teman dan junior-juniornya. IHHHH!“.

Pokoknya ada berbagai jenis cacian yg keluar dari dalam hati untuk menghujat senior yang tidak selesai studinya alias tidak sarjana tepat pada waktunya. Nah sekarang seolah jadi hukum karma yang mantul ke kehidupanku. Tibalah giliranku berada di posisi senior yang tidak jelas itu. Percaya tidak percaya sampai detik ini kalo tidak salah hitung sudah di semester 13. Mana ada semester 13??  Ato nyebutnya semester banyak aja yah biar tidak ketahuan nominalnya.

Kalo kamu jadi juniorku mungkin pikiranmu akan seperti aku juga pada saat itu. Ya kan? (Emang iya, masalah buat lo). Ternyata rasanya jadi senior yang lama selesainya itu tidak enak banget. Seandainya bisa dimuntahin.. pengeeen banget dimuntahin. Skripsi itu ibarat bayangan yang selalu mengikuti tapi sulit digapai. Seperti itu menggambarkannya. Oiya kayak hantu juga. KEJAM, MENGERIKAN dan sering membayang-bayangi. Tidak kenal waktu, tempat dan suasana hati. Kadang pas lagi bahagia-bahagianya dan e’ tiba-tiba kepikiran skripsi rasanya kayak makan donat campur cabe, bahagianya seketika buyar berganti rasa eneg, muak dan ingin gila. Kadang juga nih pas lagi ngumpul ketawa-ketiwi sama teman and then skripsi melintas lagi di pikiran uhh rasanya ingin angkat kontainer trus dibanting sekuat-kuatnya. Dan yang paling bikin galau tingkat dewa kalo lagi sedih-sedihnya mikirin masalah hidup, mikirin isi saku, mikirin perasaan sama lawan jenis trus tiba-tiba ingat skripsi ya amplooop rasanya SUPER DUPER GILA. Bisa sampai tidak keluar kamar seharian.

Tapi ternyata ada sejuta alasan dibalik nasib Sang Senior yang lama selesainya. Faktor internal dan external biasanya campur aduk yang kemudian dibiarkan terjadi secara berlarut-larut hingga jadilah Sang Senior lama selesainya. Kesalahan terbesar yang bisa aku koreksi sebagai seseorang yang mengalaminya adalah Sang Senior membiarkan kejadian ini terjadi pada dirinya dan mengacuhkan yang namanya mencari solusi. Membiarkan dirinya terpuruk di zona nyaman yang mematikan ide dan malah menghidupkan kemalasan. Menghindari bertemu dosen pembimbing, seketika anti kampus, membenci teman yang selalu mengingatkan kerja skripsi, hobby jalan-jalan dan hura-hura (hura-huranya positif). Seperti itu.

Akan tetapi satu hal yang membuatku bangga menjadi diriku adalah ketika predikat “tidak sarjana-sarjana” yang secara tidak langsung disematkan kepadaku oleh orang-orang disekelilingku tidak membuatku semakin terpuruk. Keep smile kata Caisar. Aku berusaha menunjukkan bahwa walaupun belum dipercaya oleh Yang Maha Kuasa untuk menyelesaikan study tepat pada waktunya bukan berarti akan terus-menerus menjadi beban keluarga. Terutama masalah biaya pendidikan; SPP gitu deh. Aku berusaha membuktikan bahwa aku mampu bayar SPP sendiri. Bukan bermaksud jahat atau balas dendam kepada keluarga,BUKAN! Tapi hanya sekedar meringankan dan menghibur perasaan bahwa aku tidak ingin hanya jadi benalu untuk keluarga. Cuma itu. Keluarga juga masih fine-fine saja soal pembayaran SPP hanya saja memang akunya yang sedikit ngotot bayar SPP bagaimanapun caranya. Nah, alhamdulillah dikasi jalan sama Yang DiAtas. Dikasi ide kreatif bikin lampu hias. Untungnya lumayan. Jadilah aku siang malam berjuang jadi pedagang dadakan hingga akhirnya SPP pun lunas. Tidak apa, yang jelasnya halal.

Tere Liye bilang gini:

Ketika masa depan belum disingkap, ketika kabar baik atau buruk belum tiba, maka bergegaslah melengkapi diri dengan pakaian terbaik menghadapinya: rasa sabar dan selalu bersyukur.

Kalimat ini sangat menyadarkan. Intinya sih harus bersabar menghadapi skripsi dan yang tidak kalah penting mempersiapkan diri. Mulai semangat lagi nih.

Oiya ternyata dalam perjuangan tidak ada yang lebih kuat selain semangat dan doa tentunya. Aku yang ogah-ogahan kerja skripsi gara-gara pernah dipersulit sm pembimbing jadi semangat lagi. Faktanya juga, skripsiku tidak bakalan selesai kalo aku masih setia menunggu masalah-masalah hidupku kelar semua. Sekarang kerja skripsi ah… Besok ngampus ah.
Seorang teman, sebut saja Mawar (hahaha), namanya Irfan, saat bulan Ramadhan kemarin mengirimkan kalimat-kalimat ini untukku. Kalimatnya subhanallah indah dan selalu membuatku rindu pada-Nya.

Pernahkah saat kau duduk santai dan menikmati harimu, tiba-tiba kamu terpikirkan untuk berbuat sesuatu kebaikan untuk seseorang?

Itu adalah Allah, yang sedang berbicara denganmu dan mengetuk hatimu. (QS 4:114, 2:195, 28:77)

Pernahkah saat kau sedang sedih,kecewa tapi tidak ada orang disekitarmu yang dapat kau jadikan tempat curahan hati?

itulah saatnya dimana Allah sedang rindu padamu dan ingin agar kamu berbicara pada-Nya. (QS 12:86)

Pernahkah kamu tanpa sengaja memikirkan seseorang yang sudah lama tidak bertemu dan tiba-tiba orang tersebut muncul atau kamu bertemu dengannya atau menerima telpon darinya?

itu adalah kuasa Allah yang sedang menghiburmu. Tidak ada yang namanya kebetulan. (QS 3:190-191)

Pernahkah kamu mengharapkan sesuatu yang tidak terduga, yang selama ini kau inginkan tapi rasanya sulit untuk didapatkan?

itu adalah Allah yang mengetahui dan mendengar suara batinmu. Dan hasil dari benih kebaikan yang Anda taburkan sebelumnya. (QS 65:2-3)

Pernahkah kau berada dalam situasi yang buntu, semua terasa begitu sulit, begitu tidak menyenangkan, hambar, kosong, bahkan menakutkan?

itu adalah saat dimana Allah mengijinkan kamu diuji, supaya kamu menyadari keberadaan-Nya. Dan Allah ingin mendengar rintihan dan doamu. Karena Dia tahu kamu sudah mulai melupakan-Nya dalam kesenangan. (QS 47:31, 32:21)

Sering Allah mendemonstrasikan kasih dan kuasa-Nya di dalam area hatimu, dimana saat manusia merasa dirinya tak mampu.

Apa kamu pikir tulisan ini hanya iseng terukir padamu? Tidak! Sekali lagi tidak ada yang kebetulan.

Beberapa menit ini tenangkanlah dirimu. Rasakan kehadiran-Nya. Dengarkan suara-Nya yang berkata: Jangan khawatir, AKU ada disini bersamamu.

Arigatou gozaimasu teman “>_<”
Skripsi. Bagi sebagian mahasiswa skripsi sama pentingnya dengan pacar yang harus selalu diperhatikan. Apa itu skripsi? Menurut Forum Kompas Edisi 23 November 2012, skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. Tujuan dari skripsi itu sendiri sebenarnya apa sih? Wikipedia menjelaskannya seperti ini.. Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia. Istilah skripsi sebagai tugas akhir sarjana hanya digunakan di Indonesia. Negara lain, seperti Australia menggunakan istilah thesis untuk penyebutan tugas akhir dengan riset untuk jenjang undergraduate (S1), postgraduate (S2), Ph.D. dengan riset (S3) dan disertation untuk tugas riset dengan ukuran yang kecil baik undergraduate(S1) ataupun postgraduate (pascasarjana). Sedangkan di Indonesia skripsi untuk jenjang S1, tesis untuk jenjang S2, dan disertasi untuk jenjang S3. Nah udah pada ngerti kan.

Urutannya seperti ini:
  1. Pengajuan judul skripsi
  2. Pengajuan proposal skripsi
  3. Seminar proposal skripsi
  4. Penelitian
    Setelah penulisan dianggap siap dan selesai, mahasiswa mempresentasikan hasil karya ilmiahnya tersebut dihadapan Dosen Pembimbing dan Penguji (sidang tugas akhir).
    Mahasiswa yang hasil ujian skripsinya diterima dengan revisi, melakukan proses revisi sesuai dengan masukan Dosen Penguji. And then Ujian Meja.

Biasanya nih dalam proses penyusunan skripsi berbeda-beda antara satu kampus dengan kampus yang lainnya. Jangankan antarkampus,antar fakultas/jurusan dalam satu kampus saja kadang-kadang berbeda. Contohnya tidak jauh.. penyusunan skripsi di fakultasku (red. Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin) sedikit berbeda dengan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Fakultasku mengacu pada yang dijelaskan diatas sedangkan menurut keterangan dari beberapa teman yang merupakan mahasiswa/i Teknik  poin kedua dari pemaparan diatas tidak ada pada urutan penyusunan skripsi mereka. Yep,tidak ada Seminar Proposal. Enak yah. Tapi bukan berarti kualitas Fakultas Kehutanan lebih bagus daripada Fakultas Teknik. Hal tersebut sama sekali tidak bisa dijadikan jaminan kualitas. Harus sepakat yah!

Nah sekarang apa yang terpikirkan oleh Anda tentang skripsi? Gampang? Susah? Atau gampang-gampang susah? Atau mungkin ada yang berpikiran menyusun skripsi itu asik, menyenangkan, karena bisa menuangkan ide ke dalam kertas dan kemudian mengaplikasikan ke lapangan trus kembali ke kertas mencurahkan apa yang terjadi selama di lapangan. Jawaban yang paling bijaksananya sih tergantung dari Si Mpunya Skripsi,hiohoho.

Bimbingan Penulisan Ilmiah mengatakan bahwa 85% mahasiswa menghadapi masalah berikut dalam penyusunan skripsi.
  1. Kesulitan memulai Penelitian Skripsi
  2. Kesulitan menemukan contoh skripsi untuk di contek (uppss).
  3. Kesulitan menemukan masalah untuk diteliti..
  4. Kesulitan untuk menetapkan topik dan judul penelitian.
  5. Kesulitan membuat proposal skripsi.
  6. Kesulitan memahami detail metode penelitian, teknik sampling, dkk.
  7. Kesulitan menetapkan narasumber.
  8. Kesulitan memahami statistik penelitian, termasuk bagaimana membaca tabel, bagaimana ini dan bagaimana itu.
  9. Kesulitan mengoperasikan Ms. Word, Ms. Excel dan satu lagi… SPSS.
  10. Ketakutan menghadapi pembimbing yang serba salah..
  11. Ketakutan menghadapi sidang/seminar
  12. Ragu apakah penelitian yang dilakukan sudah benar atau belum.
  13. Dikejar deadline waktu sidang padahal sama sekali belum melakukan apa-apa
  14. Kesulitan menemukan contoh skripsi terbaik beserta penjelasan proses pembuatannya.
  15. Yang paling dan paling dan paliiiing banyak dialami mahasiswa adalah prokrastinasi (kebiasaan menunda-nunda) dan kesulitan mengalahkan rasa malas.
Poin terakhir pada beberapa waktu yang lalu melanda saya. Bayangkan (coba dibayangkan dulu).. Observasi untuk mencari objek penelitian saya laksanakan terhitung sejak Juni 2012. Trus menyusun proposal sejak bulan Juli dan kemudian Seminar Proposal pada bulan Oktober 2012. Penelitian terhitung sejak Oktober 2012 sampai awal Maret 2013. Lama kaaan penelitiannya. Yaiyalaaaah, orang penelitian di dalam hutan. Ketemu monyet dan berhadapan langsung dengan objek penelitian di lapangan. Medannya juga cuy “triple WOW”, mendaki gunung lewati lembah kata Ninja Hatori. Seandainya cuman pake kuesioner mah 1 ato 2 minggu udah selesai. Mestinya saya mulai menyusun sejak awal Maret 2013. Awalnya iya semangat, lama kelamaan ketemu sama Mr. Kendala dalam penulisan yang dibumbui dengan rasa jenuh, malas dan bosan. Akhirnya ketemu zona nyaman dimana saya merasa lebih senang tinggal dirumah, nonton TV, online, baca komik, jalan-jalan ke mall, join sama teman mendaki gunung dan seabreggkk kegiatan lain. Meski tidak dipungkiri dalam tiap-tiap kegiatan tersebut bayangan skripsi selalu datang menghantui bak setan-setan ngesot dalam film horror. Sempat juga sih mengkambinghitamkan laptop. Kebetulan saya tidak punya laptop, dulu ada punya adek tapi rusak ditanganku. Sebenarnya tidak sepenuhnya juga salahku dan tidak sepenuhnya salahnya Mbak Laptop. Jujur karena tidak punya laptop terkadang saat mood untuk menyusun lagi bagus-bagusnya tapi kemudian tidak ada laptop huh bukan main mengecewakannya. Tapi saat mood lagi anjlok-anjloknya trus kebetulan ada laptop nganggur di depan mata bukan main juga rasanya, kayak ditampar 8 kali bolak balik,HEIII KERJA SKRIPSIMU!! Seperti itu di dalam hati.

Ini ada kata mutiara untuk menggambarkan betapa malasnya skripsian pada saat itu (bukan pada saat ini):

i’m so bored

of being bored

because being bored

is sooo boring!

Today, 10 Juni 2013 mari kita ucapkan selamat jalan kepada rasa malas mengerjakan skripsi. Mari kita mengubur rasa itu dalam-dalam biar sesegera mungkin memakai toga membahagiakan diri, dosen dan keluarga tentunya. Yaaaaaah!!

Dia yang dulu adalah dia yang tidak pede sama dirinya sendiri. Yang selalu mencoba menjadi orang lain. Yang memandang orang lain selalu lebih hebat dan beruntung dibanding dirinya. Padahal setiap orang diciptakan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Petikan kalimat dari Komik Holiday yang saya beli di Graha Media beberapa bulan yang lalu.Kalimat ini sangat menggambarkan diri saya yang sebenarnya pada saat itu. Kenapa memakai kata “pada saat itu”? karena krisis kepercayaan diri itu saya alami hanya pada saat itu saja. Sekarang mah udah kepedean,wkwkwk JK :D

Krisis kepercayaan diri memiliki banyak faktor penyebab. Salah satunya yang akan saya bahas kali ini adalah krisis kepercayaan diri pasca diselingkuhi. Percaya nggak percaya saya pernah mengalami 3 kali berturut-turut diselingkuhi. Dengan kisah yang berbeda-beda semuanya sama saja meninggalkan luka dan trauma dengan tingkatan yang berbeda-beda (haa pusing kaan..). Yang pertama satusnya HTSan alias Hubungan Tanpa Status tapi kemudian berakhir saat ketahuan kalo Si Doi punya pacar beneran. Meskipun cuma HTSan tapi jatuhnya tetap selingkuh namanya (maksa). Yang kedua statusnya pacaran,bahagia dan kisah kami berjalan mulus kayak aspal seumuran jagung karena tidak ada problem yang rumit-rumit amat. Menjelang 8 bulan Si Doi ketahuan selingkuh. Horee!! Dan yang ketiga statusnya pacaran beda agama. Hubungan asmara paling lama yang pernah saya jalani +-2 tahun. Kebayang kan rumitnya pacaran beda agama..mesti backstreet didepan keluarga. Tapi karena merasa sayang dan cinta perbedaan itu bukanlah penghalang. Atas nama cinta kami memutuskan ingin berjuang memperjuangkan cinta kami. 3 hari menjelang 2nd Anniversary kalian tahu apa yang terjadi? Taraaaaaa Si Doi memutuskan hubungan dengan saya,dengan jujur mengatakan ingin menjalani hubungan dengan Si Dia selingkuhannya. 2 minggu sebelum kejadian ini saya sudah mengetahui perselingkuhannya,mendapati dia dijalan membonceng Si Dia dengan pelukan 1/4 lingkaran dari Si Dia. Tapi karena saya murah hati, pemaaf dan masih mencintainya semuanya saya maafkan. Dan ternyata kemurahan hatiku tidak bersambut baik, ditengah masa-masa reparasi hubungan yah itu tadi saya ditinggalkan. WOW! 2 hari 7 malam saya mencoba introspeksi diri. Perasaan selama ini saya tidak terlalu banyak menuntut. Ato cuma perasaan saya yah? Ato memang mereka yang kurang memiliki rasa syukur :(

Next.. saya shock,trauma dan kemudian merasa tidak PD. Pernah terpikir kenapa saya tidak diciptakan jadi orang lain yang bukan diri saya. Jadi orang lain sepertinya lebih enak. Kehidupan mereka sepertinya adem-adem saja. Dari Vemale saya kemudian mendapatkan penguatan diri. Lets check it out.

Perselingkuhan adalah hal yang menyakitkan dalam sebuah hubungan. Cinta dan perhatian yang diberikan dibalas dengan sebuah perselingkuhan, jelas sangat menyakitkan. Ditambah lagi, perselingkuhan ini menyebabkan hubungan kandas. Tidak ada alasan pembenaran untuk sebuah perselingkuhan. Walaupun seringkali, perselingkuhan terjadi karena banyak sebab, tetapi selingkuh bukanlah jalan keluar dari sebuah masalah atau kebosanan dalam hubungan. Perselingkuhan adalah pengkhianatan kepercayaan, dan itu jelas melukai hati. Menyalahkan sang pria, menyalahkan wanita yang menjadi selingkuhannya, sampai menyalahkan diri sendiri adalah hal yang sering dilakukan wanita yang menjadi korban perselingkuhan. Hati terluka, air mata tidak bisa dibendung, ada rasa sakit teramat dalam yang membuat dada sesak. Semua itu adalah hal yang sangat wajar jika diselingkuhi, bahkan rasa sakitnya bisa lebih. Silahkan menangis sepuasnya, tapi jangan terlalu lama. Karena sesungguhnya…kita harus berbahagia. Mengapa harus bahagia setelah diselingkuhi? Karena Anda telah mendapati kenyataan bahwa dia tidak bisa menjaga kepercayaan yang Anda berikan. Jika selama ini Anda menjunjung tinggi sebuah arti kesetiaan, berarti dia bukan pria yang tepat untuk hidup Anda. Dia bukan pria yang pantas mendampingi Anda dan menjadi panutan bagi anak-anak Anda kelak. Bukankah seorang wanita yang setia lebih pantas mendapatkan pria setia dibandingkan hidup bersama pria yang suka berpindah hati?

Jadi berbahagialah.

Boleh saja menangis karena perselingkuhan yang dia lakukan. Tapi jangan terus menangisi hal ini. Anda berhak mendapatkan yang lebih baik.

Dari kalimat-kalimat diatas saya belajar mengambil hikmah dibalik kejadian tersebut. Tuhan menunjukkan jalan-Nya dengan cara yang unik. Siapa tahu dengan 3 kali berturut-turut diselingkuhi akan membuat saya menjadi lebih baik. Atau siapa tahu dengan cara ini saya akan mendapatkan Lamborghini (heee gak nyambung Jek!). Ayoo tepuk tangaaaaan.

~ Jaga Kesetiaanmu~

Dari mana aja gue,hahaha. Pack for college, go to the dentist, visit the bank, and bla bla bla. Itu jawabannya. Sibuk kan? Tidak masuk akal kan? Makanya.

Tertarik ngeblog lagi nih setelah lama vacum dari blogspot dan berselingkuh dengan Wordpress. Setelah ditimbang-timbang ternyata dua-duanya sama-sama asik dan menarik dijadikan wadah untuk ide-ide kreatif dan isi hati yang tertampung di dalam kepala. Dengan wawasan yang sederhana, dengan kalimat yang sederhana pula, saya ingin rutin menulis lagi disini. Entah bisa menginspirasi atau tidak itu urusan belakang, intinya berproses dulu dan mau belajar. Yes, i'm back.

Sebuah pengakuan, ini salah saya, kenapa dulu sebelum menghilang tidak bilang gini sama kalian;
 "if i'm not back in one hour just wait longer" hahaha just kidding.
Sorry i was gone for so long. I missed a lot :p
 
Bismillaahi rahmani rahiim.
 

Copyright 2010 Chigosan.

Theme by WordpressCenter.com.
Blogger Template by Beta Templates.