Skripsi. Bagi sebagian mahasiswa skripsi sama pentingnya dengan pacar yang harus selalu diperhatikan. Apa itu skripsi? Menurut Forum Kompas Edisi 23 November 2012, skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. Tujuan dari skripsi itu sendiri sebenarnya apa sih? Wikipedia menjelaskannya seperti ini.. Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia. Istilah skripsi sebagai tugas akhir sarjana hanya digunakan di Indonesia. Negara lain, seperti Australia menggunakan istilah thesis untuk penyebutan tugas akhir dengan riset untuk jenjang undergraduate (S1), postgraduate (S2), Ph.D. dengan riset (S3) dan disertation untuk tugas riset dengan ukuran yang kecil baik undergraduate(S1) ataupun postgraduate (pascasarjana). Sedangkan di Indonesia skripsi untuk jenjang S1, tesis untuk jenjang S2, dan disertasi untuk jenjang S3. Nah udah pada ngerti kan.
Urutannya seperti ini:
Mahasiswa yang hasil ujian skripsinya diterima dengan revisi, melakukan proses revisi sesuai dengan masukan Dosen Penguji. And then Ujian Meja.
Biasanya nih dalam proses penyusunan skripsi berbeda-beda antara satu kampus dengan kampus yang lainnya. Jangankan antarkampus,antar fakultas/jurusan dalam satu kampus saja kadang-kadang berbeda. Contohnya tidak jauh.. penyusunan skripsi di fakultasku (red. Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin) sedikit berbeda dengan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Fakultasku mengacu pada yang dijelaskan diatas sedangkan menurut keterangan dari beberapa teman yang merupakan mahasiswa/i Teknik poin kedua dari pemaparan diatas tidak ada pada urutan penyusunan skripsi mereka. Yep,tidak ada Seminar Proposal. Enak yah. Tapi bukan berarti kualitas Fakultas Kehutanan lebih bagus daripada Fakultas Teknik. Hal tersebut sama sekali tidak bisa dijadikan jaminan kualitas. Harus sepakat yah!
Nah sekarang apa yang terpikirkan oleh Anda tentang skripsi? Gampang? Susah? Atau gampang-gampang susah? Atau mungkin ada yang berpikiran menyusun skripsi itu asik, menyenangkan, karena bisa menuangkan ide ke dalam kertas dan kemudian mengaplikasikan ke lapangan trus kembali ke kertas mencurahkan apa yang terjadi selama di lapangan. Jawaban yang paling bijaksananya sih tergantung dari Si Mpunya Skripsi,hiohoho.
Bimbingan Penulisan Ilmiah mengatakan bahwa 85% mahasiswa menghadapi masalah berikut dalam penyusunan skripsi.
Ini ada kata mutiara untuk menggambarkan betapa malasnya skripsian pada saat itu (bukan pada saat ini):
Today, 10 Juni 2013 mari kita ucapkan selamat jalan kepada rasa malas mengerjakan skripsi. Mari kita mengubur rasa itu dalam-dalam biar sesegera mungkin memakai toga membahagiakan diri, dosen dan keluarga tentunya. Yaaaaaah!!
Urutannya seperti ini:
- Pengajuan judul skripsi
- Pengajuan proposal skripsi
- Seminar proposal skripsi
- Penelitian
Mahasiswa yang hasil ujian skripsinya diterima dengan revisi, melakukan proses revisi sesuai dengan masukan Dosen Penguji. And then Ujian Meja.
Biasanya nih dalam proses penyusunan skripsi berbeda-beda antara satu kampus dengan kampus yang lainnya. Jangankan antarkampus,antar fakultas/jurusan dalam satu kampus saja kadang-kadang berbeda. Contohnya tidak jauh.. penyusunan skripsi di fakultasku (red. Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin) sedikit berbeda dengan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Fakultasku mengacu pada yang dijelaskan diatas sedangkan menurut keterangan dari beberapa teman yang merupakan mahasiswa/i Teknik poin kedua dari pemaparan diatas tidak ada pada urutan penyusunan skripsi mereka. Yep,tidak ada Seminar Proposal. Enak yah. Tapi bukan berarti kualitas Fakultas Kehutanan lebih bagus daripada Fakultas Teknik. Hal tersebut sama sekali tidak bisa dijadikan jaminan kualitas. Harus sepakat yah!
Nah sekarang apa yang terpikirkan oleh Anda tentang skripsi? Gampang? Susah? Atau gampang-gampang susah? Atau mungkin ada yang berpikiran menyusun skripsi itu asik, menyenangkan, karena bisa menuangkan ide ke dalam kertas dan kemudian mengaplikasikan ke lapangan trus kembali ke kertas mencurahkan apa yang terjadi selama di lapangan. Jawaban yang paling bijaksananya sih tergantung dari Si Mpunya Skripsi,hiohoho.
Bimbingan Penulisan Ilmiah mengatakan bahwa 85% mahasiswa menghadapi masalah berikut dalam penyusunan skripsi.
- Kesulitan memulai Penelitian Skripsi
- Kesulitan menemukan contoh skripsi untuk di contek (uppss).
- Kesulitan menemukan masalah untuk diteliti..
- Kesulitan untuk menetapkan topik dan judul penelitian.
- Kesulitan membuat proposal skripsi.
- Kesulitan memahami detail metode penelitian, teknik sampling, dkk.
- Kesulitan menetapkan narasumber.
- Kesulitan memahami statistik penelitian, termasuk bagaimana membaca tabel, bagaimana ini dan bagaimana itu.
- Kesulitan mengoperasikan Ms. Word, Ms. Excel dan satu lagi… SPSS.
- Ketakutan menghadapi pembimbing yang serba salah..
- Ketakutan menghadapi sidang/seminar
- Ragu apakah penelitian yang dilakukan sudah benar atau belum.
- Dikejar deadline waktu sidang padahal sama sekali belum melakukan apa-apa
- Kesulitan menemukan contoh skripsi terbaik beserta penjelasan proses pembuatannya.
- Yang paling dan paling dan paliiiing banyak dialami mahasiswa adalah prokrastinasi (kebiasaan menunda-nunda) dan kesulitan mengalahkan rasa malas.
Ini ada kata mutiara untuk menggambarkan betapa malasnya skripsian pada saat itu (bukan pada saat ini):
i’m so bored
of being bored
because being bored
is sooo boring!
of being bored
because being bored
is sooo boring!
Today, 10 Juni 2013 mari kita ucapkan selamat jalan kepada rasa malas mengerjakan skripsi. Mari kita mengubur rasa itu dalam-dalam biar sesegera mungkin memakai toga membahagiakan diri, dosen dan keluarga tentunya. Yaaaaaah!!
0 Komentar:
Post a Comment