Sep 24, 2013

Aku sudah sampai dua tiga.  Dua tiga itu sudah berlalu sejak dua bulan yang lalu. Apa yang istimewa saat itu? tidak ada, kecuali keluarga yang sangat memperhatikanku, ada juga teman-teman yang memperhatikan lebih dan ada juga yang kurang. (Mereka ini tidak terhitung dalam daftar istimewaku karena mereka lebih dari sekedar istimewa).

Yang istimewa itu dia. Dia “lawan jenisku”.

Flashback dari 2 bulan yang lalu ketika dua tiga kulewati sendiri dari sisa-sisa pengkhianatan yang ‘dia’ lakukan padaku. Pengkhianatan yang saking tidak ikhlas untuk kulepaskan seperti menutup mataku dari segala kesalahan yang selalu ingin kubenarkan. Pengkhianatan yang saking sakitnya membuat obat apapun tak mempan dibadan. Pengkhianatan yang diluar dugaan membuatku seperti sedang bermimpi tapi tak bangun-bangun. Pengkhianatan yang membuatku benci pada kaum ‘dia’. Pengkhianatan yang membuatku marah besar pada waktu yang jalannya lambat seperti tak merasa kasihan padaku. Waktu yang sempat mengalir tanpa makna.

Namun, ternyata waktu selalu memberi arti. Meski tak istimewa tapi selalu ada yang berbeda. Perasaan yang telah berubah.

‘Dia’ memberikan hikmah yang istimewa dalam hidupku. Ketika waktu yang sempat mengalir tanpa makna mengajakku bermakna mendekat pada-Nya dan semakin berserah pada-Nya. Semua sudah terlalui, ujian dan semua cobaan-Nya.

‘Dia’ kembali istimewa, tapi dengan nama, postur, sikap, suara dan cara yang berbeda.

0 Komentar:

Post a Comment

 

Copyright 2010 Chigosan.

Theme by WordpressCenter.com.
Blogger Template by Beta Templates.