Dua tahun yang tak berarti apa-apa untukmu
padahal kamu tahu itu sangat berarti untukku
Alasanmu apa?
Matamu enggan melihat kesungguhanku
Telingamu enggan mendengar kalimat-kalimatku
Langkahmu enggan menujuku
Mulutmu pun enggan mengucap alasanmu pergi dengannya
Apa-apaan ini.
Siapa yang bersalah?
Mari kita salahkan diriku
Mari kita buat diriku meminta maaf padamu
Maafkan aku, tak mampu menjaga ragamu yang kini jadi miliknya
Maafkan aku, tak mampu menjaga perasaanmu yang kini kau persembahkan hanya untuknya
Maafkan aku, tak mampu menjaga pribadiku yang kini kau tinggalkan
Maafkan aku tak membuatmu bahagia selama bersamaku
Maafkan aku!
Sekarang apa lagi?
Melupakanmu,
atau meninggalkanmu dari setiaku yang tak berbalas?
Pilih!
Mari membuat diriku meminta maaf lagi,
Maafkan mataku yang kini enggan melihatmu lagi
Maafkan telingaku yang enggan mendengar apa-apa tentangmu lagi
Maafkan langkahku yang enggan menujumu lagi
Maafkan mulutku yang enggan mengucap alasanku kini pergi meningglkanmu.
Berbahagialah dengan pilihanmu, inderanya sempurna di inderamu.
(Dini hari di 25 September 2013)
0 Komentar:
Post a Comment