Sep 27, 2013

Bagaimana ini, laptop sudah 89% exhausted melebihi batas tired yang semestinya. Sementara nafsu untuk menulis sedang membabi buta. Memangnya ada apa yang menarik untuk kau tuliskan hari ini? Rasa cemburu. Ternyata ada banyak perempuan disekelilingnya. Jangan disalah artikan. Maksudnya ada banyak perempuan yang begitu care padanya. Sepertinya melebihi rasa care yang kusembunyikan padanya. Maklum aku hanya berani main belakang, care diam-diam dan menjadi seorang stalker lincah.  Perempuan-perempuan ini menarik lengkap dengan segala anugerah terindah yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Ada yang menggoda dengan paras ayunya, ada yang memperhatikan dengan mengatasnamakan selera yang sama "eh ternyata kamu penggemar ini juga", ada juga yang mengatasnamakan simpatik, entah itu pura-pura atau sungguhan.
Wajar, yang di idolakan memang seorang pria menawan, berkharisma, dengan kulit yang putih, gigi yang rapih, postur tubuh yang tinggi, otak tokcer dengan segala kalimat-kalimat indah yang dimiliki. Kurang apa lagi. Kalau di promosikan ke Production House bisa jadi aktor. Kalau dianya ada bakat akting.
Dia berbeda. Sederhana, misterius dan sulit untuk kutebak. Wajahnya bukan pahatan seniman kelas dunia atau buatan pabrik yang jelas-jelas sempurna. Aku tak memikirkan bagaimana penampilannya dan caranya menata rambut. Aku menginginkannya karena begitulah dia. Dia yang sulit kutebak tapi begitu manis dalam beberapa peristiwa. Yang setiap hari atau dua hari sekali mengajakku bicara dalam percakapan singkat.

Yang aku sadari bahwa kami tidak cocok dari segi fisik. Perempuan sederhana, jauh dari kharisma, kulit sawo matang, gigi kelinci, postur semampai; semeter tak sampai, otak cetek dengan kalimat-kalimat yang pas-pasan. Bukan merendah. Faktanya memang begitu.
Menurut pandangan Tere Liye, di dunia ini, ada banyak orang mencintai seseorang yang bahkan bicara dengannya langsung lebih dari 5 menit saja pun belum pernah. Sementara aku? Hanya bertemu 3 kali dengan masing-masing durasi yang lumayan singkat. Dibanding yang 5 menit itu masih agak mendingan ceritaku. Mungkin itulah kenapa urusan perasaan itu disebut gila, katanya! Tapi tidak mengapa. Bersabarlah menunggu.  Lagi pula kadang kita lupa rumus ini, rumus yang telah di-repost berkali-kali di social media oleh Tere Liye. Kalau kita menyukai orang lain maka tidak otomatis orang itu menyukai kita. Jangan egois. Jangan GR.
Jadi tidak ada yang perlu kujelaskan padanya. Apalagi menjelaskan perasaanku. Penjelasan terkadang tidak perlu diburu-buru agar kita bisa lebih baik memahaminya bahwa penjelasan akan tiba di waktu yang pas, tempat yang cocok, dan dari orang yang tepat.
Mau dia setampan dan sebaliknya aku sejelek apa, jika Tuhan berkehendak, besok lusa jika tiba waktunya, benar caranya, dan berjodoh, Insya Allah bisa menghabiskan 50 tahun bersamanya. Aamiin.


0 Komentar:

Post a Comment

 

Copyright 2010 Chigosan.

Theme by WordpressCenter.com.
Blogger Template by Beta Templates.